Jakarta, 18 Agustus 2022—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi V, serta tema dan logo Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII. Acara yang berlangsung di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta pada Kamis (18/8) ini merupakan wujud komitmen Badan Bahasa dalam memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan yang semakin berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
Peluncuran Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V
Perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat merupakan salah satu akibat dari terpajannya pengguna bahasa pada konsep-konsep keilmuan dan kebudayaan dalam tatanan masyarakat yang baru. Hal itu merupakan konsekuensi logis dari cairnya batas-batas wilayah akibat perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi, yang memengaruhi komunikasi verbal yang terjadi antarpengguna bahasa. Fenomena kebahasaan yang timbul akibat kontak bahasa yang makin intensif tersebut memerlukan penanganan yang sistematis dalam bentuk kaidah kebahasaan yang lebih adaptif, responsif, dan akomodatif. Melalui kaidah yang adaptif, responsif, dan akomodatif, pengguna bahasa dapat mengekspresikan pemikiran, ide, dan perasaannya dengan lebih tertib, baik, dan terarah.
Pedoman ejaan edisi kelima ini kembali menggunakan nama EYD (Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan). Nama yang telah muncul, lekat di lidah, dan mengendap di telinga masyarakat penutur bahasa Indonesia sejak lama. Pada edisi keempat, ejaan ini dikenal dengan nama PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Jika melihat sejarahnya, sejak pertama kali diresmikan pada 1972, ejaan ini telah menggunakan nama Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Kemudian, pada edisi kedua (1987) dan edisi ketiga (2009), ejaan ini mendapatkan tambahan frasa pedoman umum sehingga terbit dengan nama PUEYD (Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan).
EYD edisi kelima ini ditetapkan bertepatan dengan 50 tahun penetapan EYD, yaitu 16 Agustus 1972. Secara umum, perubahan yang terdapat dalam edisi ini berupa penambahan kaidah baru dan perubahan pada kaidah yang telah ada. Selain itu, terdapat juga perubahan redaksi, perubahan contoh, dan perubahan tata cara penyajian. Secara keseluruhan, perubahan yang ada lebih dari 50 persen. Selain itu, untuk menjamin kemudahan akses dan keluasan jangkauan, EYD juga diterbitkan dalam bentuk aplikasi web yang dapat diakses melalui laman ejaan.kemdikbud.go.id.
Tema dan Logo Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII