Tarakan, 22 Februari 2024 — Bimbingan teknis bagi komunitas literasi ini diikuti oleh sekitar 15 Komunitas literasi. Bimtek ini diselenggarakan di Gedung Aisyiyah Kota Tarakan pada tanggal 20 dan 21 Februari 2024. Acara dibuka oleh Effendhi Djuprianto, S.H., M.H.P. (Wakil Wali kota Tarakan). Dalam sambutannya beliau mengapresiasi Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yang telah melaksanakan kegiatan bimtek ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan sumber daya manusia dan komunitas literasi yang ada di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Selanjutnya, Beliau mengisi materi pertama terkait dengan Kreativitas Program dan Membangun Jejaring. Dalam materinya beliau menekankan pentingnya legalitas komunitas. Selain itu, kerja sama antara komunitas dan pemerintah juga perlu agar tercipta sinergi dari keduanya.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Muhammad Zulfauzi Hasly. Beliau menyampaikan materi terkait dengan aspek hukum organisasi kemasyarakatan. Para pegiat komunitas diharapkan dapat menentukan sendiri bentuk organisasi yang mereka inginkan dan sesuai dengan kondisi komunitasnya. Materi kedua narasumber pada hari pertama telah menginspirasi para anggota komunitas literasi untuk memperkuat komunitas mereka, baik dari segi program maupun legalitas.
Selanjutnya, pada hari kedua Saudara Alif Arhanda Putra, S.H., M.H. dari Satu Pena Kaltara memberikan materi terkait dengan pentingnya penjenamaan (branding) dan strategi humas (public relation strategy) melalui media sosial bagi komunitas literasi. Dia juga menekankan pentingnya keahlian digital dalam hal ini, sambil memberikan tips tentang manajemen akun media sosial. Alif, yang juga seorang penulis dan anggota aktif komunitas literasi, menyarankan agar para anggota komunitas literasi di Kota Tarakan meningkatkan kolaborasi di antara mereka. Pesannya adalah untuk mengurangi sikap eksklusif dalam kelompok mereka. Tujuan utama adalah untuk memperkuat literasi, bukan hanya memperkuat satu komunitas literasi tertentu. Kolaborasi antarkomunitas akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih besar secara bersama-sama.
Para anggota komunitas literasi yang mengikuti acara tersebut sangat antusias dalam menanggapi semua saran dari pembicara. Pada akhir acara, mereka menyepakati untuk membentuk forum kolaborasi komunitas literasi atau “pokja komunitas literasi”. Forum ini akan berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat hubungan antarkomunitas literasi. Melalui forum ini, beberapa agenda kolaboratif dapat dirancang dan dilaksanakan.
Di sesi terakhir hari kedua, panitia menyampaikan sosialisasi bantuan pemerintah untuk komunitas literasi. Terkait persyaratan untuk mendapatkan bantuan dijelaskan oleh Aminudin Rifai selaku perwakilan dari KKLP Literasi.