Samarinda, 23 Desember 2025 — Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pra-Kongres Bahasa Daerah 2025 bersama Pakar Bahasa Kutai pada 23 Desember 2025 di Ruang Pertemuan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi aktual penggunaan dan pelestarian bahasa daerah, menghimpun permasalahan dan tantangan pelestarian bahasa daerah, serta menghimpun bahan-bahan dalam rangka Pra-Kongres Bahasa Daerah yang rencananya akan diselenggarakan di Kalimantan Timur pada tahun 2026.
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut Prof. Dr. H. Yusak Hudiyono (Universitas Mulawarman), Meita Setyawati, S.Sn., M.A. (Universitas Mulawarman), Hasrulliansyah W. (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara), dan Awang M. Rifani, S.Sos., M.Si. (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara).
Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pra-Kongres Bahasa Daerah 2025 bersama Pakar Bahasa Kutai dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Asep Juanda, S.Ag., M.Hum. Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan hasil Pra-Kongres Bahasa Daerah yang telah dilaksanakan di Jakarta. Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur berharap kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah dapat dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur, dapat pula dimulai dengan Pra-Kongres Bahasa Kutai. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara diharapkan dapat bekerja sama dengan instansi terkait di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mendiskusikan persiapan kegiatan tersebut. Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur akan mendukung apabila nantinya kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada tahun 2026. Rumusan hasil Pra-Kongres Bahasa Daerah merupakan rekomendasi untuk kegiatan Kongres Bahasa Daerah yang rencananya dilaksanakan pada bulan Agustus 2026.
Kegiatan diskusi dipandu oleh Yudianti Herawati, S.S., M.A. (Ketua Tim Kerja Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur). Para narasumber dan peserta menyambut baik apabila kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah akan dilaksanakan pada tahun 2026. Dalam diskusi tersebut disampaikan bahwa isu aktual yang dapat diangkat dalam kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah bersama Pakar Bahasa Kutai adalah pendidikan bahasa daerah. Sumber daya pengajar bahasa daerah masih kurang. Diperlukan upaya untuk membuka jurusan bahasa daerah di universitas di Kalimantan Timur untuk menghasilkan pengajar-pengajar bahasa daerah. Bahasa daerah dalam hal ini juga menyangkut kesenian-kesenian daerah, misalnya tingkilan dari suku Kutai, Melalui kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah kesenian-kesenian daerah akan lebih dikenal dan didiskusikan lebih lanjut dalam ranah yang lebih luas.
Budaya dan kesenian daerah juga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran BIPA. Hal tersebut sekaligus untuk mengenalkan budaya daerah kepada pemelajar BIPA. Selain itu, didiskusikan pula upaya fasilitasi kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah dapat masuk ke dalam payung Provinsi Kalimantan Timur sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara lebih mudah melaksanakan kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah (Kutai) dan dapat berkolaborasi dengan kabupaten/kota yang merupakan titik persebaran penutur bahasa Kutai, seperti Samarinda, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Bontang.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara menyambut baik kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah (Kutai). Melalui kegiatan tersebut, bahasa dan sastra Kutai akan dapat didiskusikan oleh banyak pihak dan akan menghasilkan rekomendasi untuk dibawa pada Kongres Bahasa Daerah di Jakarta. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mendiskusikan kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah (Kutai).
Melalui kegiatan tersebut diharapkan kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah akan dapat dilaksanakan di Kalimantan Timur pada tahun 2026. Diperlukan sinergi dari berbagai pihak agar kegiatan Pra-Kongres Bahasa Daerah di Kalimantan Timur dapat terlaksana. (dk)